Selasa, Juli 12, 2011

Juru Ketik Sehari

Juru Ketik Sehari


Hari ini begitu sepi. Aku berada di rumah seorang diri. Bapak dan ibu serta adiku  El-Eyra pergi mengunjungi nenek di kampung sebelah. Seusai membereskan rumah aku berniat jalan-jalan menuju taman kampung wr06 yang berada dekat dengan town squer dengan niat sekaligus mau mampir ke perpustakaan yang ada di sana.
Langkahku terhenti sejenak ketika melihat kerumunan penduduk di balaidesa kampung wr06.
“Hi, ghara mau kemana?” sapa cha-cha mengagetkanku.
“Hi Cha, ini mau ke perpustakaan. Eh Cha itu ada apa sih kok pada berkerumun disana?” tanyaku pada Cha-cha heran
“Oh, itu semua lagi membaca pengumuman daftar antalogi yang di adakan kampung kita,” jawabnya “ memang kamu tidakikut ya?”lanjutnya
“Ikut sih. Memang sudah pengumumnan?”tanyaku
“Belum itu baru daftar peserta saja mungkin mereka hanya mau memastikan apakah mereka sudah terdaftar apa belom. Pengumumanya sendiri baru akan di informasikan besuk.” Jawab Cha-cha menjelaskan
“Hi, Ghara hi Cha-cha,” sapa Nyi penengah dewanti yang muncul tiba-tiba diantara aku dan Cha-cha
“Hi, Nyi kamu kenapa kok ngos-ngosan begitu,” tanyaku heran
“Tadi aku samperin kerumah kamu tapi kata tetangga kamu kamu mau pergi ke town squer makanya aku lari untuk mengejarmu,” jawab Nyi masih dengan nafasnya yang memburu
“Memang kamu mau kesana juga? Ayuk kita sama-sama.” Ajakku kepada Nyi Dewanti
“Enggak, aku hanya mau nitip di posin saja yak arena aku masih banyak kerjaan, tolong ya Ghara please!”
“Ya sudah mana yang mau di pos-in?”
“Ini,” Nyi penengah dewanti memberikan setumpuk file yang ingin di posin ke Town Square. Mataku terbelalak menerima tumpukan file itu.
“Ini semua?”tanyaku tak percaya
“Iya Ghara tolong ya hehehe. Ya Sudah sekarang aku pulang dulu ya aku belum beres-beres rumah,” pamit Nyi langsung meninggalkan aku dan Cha-cha yang melongo dari tadi
“Ghara Cha-cha juga pergi dulu yam au kepasar nih,”pamit Cha-cha kepadaku
Aku melangkah pasti menuju Town Square, membawa tumpukan file yang meski aku posin ke dinding bacaan disana. Sambil berjalan sesekali ku baca file-file itu yang isinya adalah puisi-puisi yang mungkin curahan isi hati Nyi Penengah Dewanti.
Sesampainya di Town Square aku membukanya dan mulai ku masukkan file file itu. Lelah juga jari-jari ini terasa, tetapi puas dan senang melihat Town Square yang mulai ramai dan padat oleh toko-toko yang menyajikan berbagai aksara dan kata yang bisa menimbulkan rasa tak terduga bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Town Square WR 06 | All Right Reserved